Pawai Rajakaya

Pawai Rajakaya dalam Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2025 berakar pada upacara adat Gumbregan di Gunungkidul, sebuah praktik ritual yang merepresentasikan ungkapan syukur sekaligus doa masyarakat agraris, khususnya peternak kepada pencipta atas kesehatan dan keselamatan hewan ternak, seperti sapi, kambing, dan kerbau. Dalam tradisi agraris Jawa, ternak tidak hanya diposisikan sebagai aset ekonomi, tetapi juga sebagai penopang kehidupan yang meneguhkan relasi ekologis antara manusia, hewan, dan lingkungan.

Melalui Pawai Rajakaya, Gumbregan di rekontekstualisasi sebagai perayaan kolektif lintas wilayah. Hewan ternak dari empat kabupaten dan satu kota di DIY akan diarak dengan hiasan ubo rampe dan kupat gantung, diiringi oleh peternak, keluarga, serta komunitas lokal. Prosesi ini menghadirkan simbol-simbol agraris yang menandai keterhubungan manusia dengan hewan dan alam, sekaligus memperlihatkan daya hidup tradisi dalam ranah festival kontemporer.

Ikon sapi dan kambing tidak semata dihadirkan sebagai objek visual, tetapi diposisikan dalam suatu komposisi pertunjukan jalan (street performance). Prosesi pawai disertai oleh para pelaku seni pertunjukan yang merespons gagasan Gumbregan melalui berbagai medium artistik: kostum, tata musik, serta tata gerak. Dengan demikian, pawai tidak hanya menampilkan representasi hewan ternak sebagai kekayaan agraris, tetapi juga mengartikulasikannya dalam bentuk ekspresi budaya kontemporer yang dialogis dan performatif.

KOLABORATOR PROGRAM:

1. Bregada Sungu Sumbermulyo
2. Suko Rahmadi x Pasukan Ubo Rampe
3. Move Art Dance
4. Pasukan Panji Desa x Komunitas Seni dan Karang Taruna Desa di Gunungkidul 
5. Rombongan Rajakaya
6. Kontingen Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Gunungkidul
7. Kontingen Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta
8. Kontingen Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Sleman
9. Kontingen Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Bantul
10. Kontingen Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kulon Progo
11. Kontingen Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Barat, Lampung
12. Rinding Gumbeng “Ngluri Seni”
13. Suhari Ratmoko, S.Pd. (Koreografer)
14. Ezwansyah Ahmad Shafawi (Penata Musik)