Lu(w)angan
LU(w)ANGAN: KOMITMEN FKY PADA LINGKUNGAN
Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) percaya festival bukan hanya ruang perayaan budaya, tetapi juga ruang belajar bersama tentang tanggung jawab kita terhadap lingkungan. Di tengah kondisi darurat sampah yang dihadapi Daerah Istimewa Yogyakarta, FKY berkomitmen menjadi contoh penyelenggaraan festival yang ramah lingkungan, dengan mengelola dampak secara sadar dan melibatkan publik dalam prosesnya.
Lu(w)angan adalah inisiatif pengelolaan dampak lingkungan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari penyelenggaraan FKY. Lu(w)angan memastikan perayaan budaya ini tidak meninggalkan beban baru bagi lingkungan
Visi :
Kami percaya festival budaya tidak hanya merayakan karya dan kreativitas, tetapi juga memberi teladan dalam menjaga bumi. Lu(w)angan hadir sebagai komitmen FKY untuk:
- Mengurangi sampah dari sumbernya
- Mengedukasi pengunjung agar ikut memilah dan menjaga kebersihan
- Mengelola sampah secara bertanggung jawab dan bernilai ekonomi
- Berkolaborasi dengan komunitas lokal dan mitra pengelolaan lingkungan
Capaian :
2023 Mengukur Dampak
- 5.740 kg sampah berhasil dikelola selama 22 hari festival.
- Menghadirkan lokakarya pengelolaan sampah sebagai bagian dari program festival.
- Edukasi pengunjung tentang pemilahan sampah dan tanggung jawab bersama menjaga venue.
- Menunjukkan bahwa festival menjadi laboratorium praktik keberlanjutan.
2024 Melahirkan Lu(w)angan
- FKY bekerja sama dengan World Clean Up Day DIY.
- Pemilahan sejak sumber: tong terpilah di seluruh area venue, sweeping lapangan, pemilahan pasca acara.
- Tidak membuang sampah ke TPA – semua sampah dialirkan ke mitra pengelola untuk didaur ulang/diolah.
- Data pengelolaan: Residu 1,95 kw; Anorganik high value 1,10 kw; Anorganik low value 60 kg; Organik 3,9 kw; Puntung rokok 4,5 kg
- Edukasi publik menjangkau lebih dari 210.000 akun melalui media sosial
2025 Hadir dengan Program
Tahun ini, Lu(w)angan hadir dengan program-program yang memperkuat kesadaran publik dan memperluas jejaring pengelolaan lingkungan, agar festival benar-benar menjadi ruang praktik kolektif menuju keberlanjutan. Program-program partisipatif di antaranya:
- Sinau Milah – praktik memilah sampah di venue, dengan edukasi langsung di lokasi
- Workshop Kecik – belajar mengolah sampah sehari-hari melalui upcycling sederhana
- Diskusi Uwuh – ruang berbagi gagasan tentang isu sampah di DIY
- Ronda Sampah – patroli kolektif untuk menjaga area tetap bersih
- Pameran Produk Olahan – menampilkan hasil kreativitas dari sampah terpilah
- Lemah Asih – Loh Jinawi – membuat biopori di sawah warga agar sampah organik kembali menjadi kompos.
- Kesempatan Kedua – memberi nilai baru bagi sampah: dari bahan upcycling hingga riset puntung rokok.
Melalui program-program ini, Lu(w)angan mengajak semua pihak pengunjung, panitia, komunitas, untuk terlibat langsung, membiasakan pemilahan, dan memberi contoh praktik keberlanjutan dalam kehidupan sehari-hari.