Glosarium
Glosarium Telusur Tutur
Penghayat Kepercayaan Pran-Soeh, Kapanewon Wonosari
Periset: Faizal (Karang Taruna Kapanewon Patuk)
Periset: Faizal (Karang Taruna Kapanewon Patuk)
- alam panandang : tingkatan alam pertanggung jawaban (neraka) dengan tingkatan yang lebih rendah daripada alam pasiksan.
- alam pasiksan : tingkatan alam pertanggung jawaban (neraka) dengan tingkatan yang lebih tinggi/berat.
- amprang : daun padi yang hampir remuk karena proses pemisahan bulir padi.
- angkêl-angkêl : aturan atau panduan.
- ara-ara : tanah lapang diantara bukit bukit, biasanya memilliki tanah gembur dan subur.
- badan alus : wujud manusia setelah mengalami kematian.
- badan wadag : wujud manusia ketika masih hidup di dunia.
- dhangir : proses membersihkan gulma disela tanaman yang ditanam di lahan kering.
- dhangir : membersihkan gulma yang tumbuh disela sela tanaman pertanian, tak hanya padi saja.
- dhaut : mencabut semaian padi untuk dipindah tanam di lahan sawah.
- dhudhuh : proses mengolah lahan kering untuk dijadikan lahan tanaman, biasanya dilakukan pada musim kemarau mendekati musim penghujan.
- dhudhuk séléh : istilah untuk menyebut aturan, acuan, dan ketetapan.
- diêmban : digendong, kata ini biasanya digunakan untuk menunjukkan seorang bayi yang sedang digendong.
- drêngki sréi : sifat buruk manusia, yaitu sifat dengki atau bisa disebut juga sifat tidak menyukai orang lain.
- galêngan : pematang sawah, berfungsi untuk membendung air agar tetap menggenang di area padi ditanam.
- gampéngan : bagian lahan yang permukaannya vertikal.
- ganclong : alat pertanian menyerupai gancu.
- ganda : aroma yang dapat dicium dengan hidung.
- gêjik : alat untuk membuat lubang tanam, biasanya digunakan untuk membuat lubang tanam tanaman kacang kacangan. terbuat dari kayu yang ujungnya dibuat lancip.
- gêrah begalan : sakit yang disebabkan oleh gangguan makhluk halus.
- gêrah guna-guna : sakit yang diakibatkan karena penyakit dikirim oleh orang lain.
- gêsang alus : kehidupan manusia setelah mengalami kematian.
- gêsang suci : kehidupan manusia setelah mengalami kematian.
- gêsang wadag : kehidupan manusia di dunia.
- gogoh : kegiatan mencari ikan menggunakan tangan.
- habandrék : berbuat zina atau asusila menyalahi norma.
- ismu giris : pusaka batin atau keilmuan yang dimiliki oleh penghayat kepercayaan Pran-Soeh.
- jagat alus : alam yang tidak kasat mata, alam ghoib.
- jagat wadag : alam kehidupan manusia setelah lahir dari rahim ibu.
- jênggés : perbuatan orang yang menyakiti orang lain dengan cara teluh maupun guna-guna
- jumênêngan : upacara yang dilakukan untuk memperingati hari kenaikan takhta.
- kama dadi : makhluk hidup yang masih hidup di jagat wadag/bumi
- kama wurung : roh, arwah, leluhur yang mendiami batu/pohon. hal ini diyakini karena mereka belum diterima di jagat alus.
- kamli : seprai yang digunakan untuk menutup kasur.
- katul : lapisan kulit pembungkus bulir padi, diperoleh ketika proses pengupasan padi untuk mendapatkan bulir beras.
- kèdhè : sebutan yang digunakan untuk mendefinisikan orang yang cenderung lebih menggunakan tangan atau kaki kirinya dibanding tangan maupun kaki kanannya.
- kênthong dara muluk : bentuk pola pemukulan alat komunikasi kenthongan yang digunakan untuk memberitahukan dan mengabarkan bahwa telah terjadi suatu peristiwa kematian di sekitar wilayah dimana kenthongan itu dibunyikan.
- kèpang : anyaman bambu yang dibentuk lembaran yang digunakan untuk alas menjemur hasil pertanian.
- Kitab Pandom Suci : kitab suci penghayat kepercayaan Pran-Soeh.
- kungkung : kondisi ketika tidak ada ruang gerak baik raga maupun jiwa.
- lalahan : lahan pertanian yang telah di gemburkan tanahnya sebelum ditanami bibit tanaman.
- lamuk : kabut atau mendung.
- lebuh : suatu kondisi lahan yang dipenuhi rumput bergerumbul.
- lintang abyor : keadaan dimana bintang terlihat jelas dan banyak diatas langit.
- lobangan : galian atau cekungan yang digali untuk menanam bibit tanaman pada lahan kering.
- madal tamba : kondisi sakit dan sudah tidak ada obat yang mampu menyembuhkan penyakit tersebut.
- matun : membersihkan gulma yang tumbuh disela sela tanaman padi.
- mbambing : jurang yang sangat dalam apabila. penyebutan mbambing biasanya dilakukan apabila posisi orangnya berada diatas jurang.
- mbogor : suatu kondisi sakit tidak berdaya, terbaring lemah dengan nafas yang tersengal sengal.
- mêguru : kegiatan yang dilakukan oleh orang yang sedang berguru dengan tujuan memperoleh ilmu dari orang atau guru yang dipercaya.
- mêrang : kulit atau cangkang yang membungkus bulir beras.
- miyos : lahir, keluar, atau munculnya hal yang baru.
- mluku : membajak sawah atau tegalan dalam prosesi penyiapan lahan tanam.
- momong : merawat maupun menjaga, baik anak maupun orang lain.
- mundhuk-mundhuk : sikap merendahkan diri untuk menghormati orang lain yang dianggap posisinya derajatnya lebih tinggi.
- muradi impén : menafsirkan beberapa mimpi yang dialami oleh umat Pran-Soeh.
- ngawu-awu : menanam tanaman pertanian pada lahan tegalan ketika musim hujan sudah dekat, dan bibit tanaman yang ditanam berupa bijinya.
- ngayub : kegiatan makan pagi, sarapan.
- nggaru : meratakan tanah sawah yang empuk agar air dapat menggenangi sawah secara merata.
- nggêsik : menggosok tubuh menggunakan batu ketika mandi.
- ngguangi : prosesi meletakkan sajen di tempat-tempat sakral.
- ngurit : menyemai bibit padi di persemaian.
- nguthul : tidak memakai baju.
- nunggal kêyakinan : memiliki kepercayaan dan keyakinan yang sama antara stu dengan yang lain.
- nyêpatani : mengatai/mengumpat kepada seseorang.
- pamaca tulis : abdi dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang bertugas membaca serat maupun babad.
- pêcok : alat untuk menggemburkan tanah, seperti namun mata tajamnya lebih kecil/sempit daripada cangkul.
- pêndhadharan : pemberian ujian untuk umat Pran-Soeh untuk memperoleh petunjuk di alam mimpi.
- pêndunung : sosok yang menetapkan orang menjadi bagian dan umat Pran-Soeh.
- pênyuluh : sebutan umat Pran-Soeh untuk orang/makhluk yang ditemui di alam mimpi.
- pêthal : proses mengolah tanah yang kering dan keras, di musim kemarau biasanya permukaan tanah pecah pecah, sehingga dalam proses pengolahan lahan menggunakan alat bantu pecok atau pacul.
- pètung Jawa : perhitungan hari dan penanggalan Jawa untuk menentukan sesuatu hal, semisal hari baik dan hari buruk bagi seseorang.
- pinanggih : bertemu, biasanya digunakan terhadap lawan bicara yang lebih tua atau dituakan.
- pincuk : wadah yang dibentuk dari lembar daun atau kertas yang digunakan untuk wadah makanan atau barang barang sarana upacara adat, berbentuk cekung melancip bagian bawahnya.
- pipisan : alat untuk menggulung atau melumatkan.
- pronggol : pemotongan cabang cabang tanaman atau pohon sebelum ditebang, atau sekadar mengurangi percabangan agar tidak terlalu rimbun.
- rikat-rikat : berjalan pelan-pelan.
- rinêksa : perlindungan.
- roh suci : nyawa manusia setelah kematian dan menjalani kehidupan di alam selanjutnya/jagat alus.
- salah èndah : cara mengenakan pakaian atau berbusana yang tidak enak dipandang.
- Sang Priya : Pemberi wahyu atau petunjuk di alam mimpi kepada umat Pran Soeh yang wujudnya menyerupai Raden Gunung.
- Sang Putri : Pemberi wahyu atau petunjuk kepada Raden Gunung yang berwujud perempuan.
- sapadha-padha : digunakan untuk menyebut orang banyak (sesama manusia).
- sasmita maya : alam mimpi.
- sawal : kelambu yang biasanya dipasang mengitari tempat tidur.
- sênthong : ruangan, kamar.
- sêsirih : upaya menjaga kesucian lahir maupun batin, biasanya dilakukan dengan cara laku prihatin.
- sêsuci : kegiatan membersihkan diri/jasmani dari kotoran sebelum melakukan ibadah.
- sêtya tuhu : patuh terhadap aturan dan larangan, mengikuti segala petunjuk dan arahan.
- sisik : menyikat gigi menggunakan buah jambe.
- siyam mutih : puasa yang dilakukan manusia sebagai salah satu proses lelaku dengan cara sahur maupun berbuka hanya boleh dengan makan nasi putih dan air putih.
- siyam nganyêp : puasa yang dilakukan manusia sebagai salah satu proses lelaku dengan cara sahur maupun berbuka hanya boleh dengan makanan yang tidak berasa/hambar.
- siyam ngêblêng : puasa yang dilakukan manusia sebagai salah satu proses lelaku dengan cara tidak makan maupun minum selama minimal tiga hari. Ada juga yang melakukan selama 7 hari.
- slulup : kegiatan menyelam ke dalam air.
- tampingan : sisi lahan yang permukaannya vertikal, biasanya diatas tampingan disitulah letak galengan. tapingan pasti ditemukan pada lahan dengan kontur terasering.
- tapa brata : upaya untuk mengendalikan hawa nafsu dengan cara meditasi untuk membentuk diri.
- tapa ngramè : upaya mengendalikan diri dan juga hawa nafsu dengan cara mengasingkan diri jauh dari keramaian selama beberapa hari.
- têsumak : kacamata.
- tirakat : upaya menahan hawa nafsu dalam proses pencarian maupun jalan kebatinan.
- tulakan : pintu air pada pematang sawah untuk mengatur tinggi rendah volume genangan air pada sawah.
- ulur : proses menanam bibit tanaman pertanian di lahan pertanian tegalan, biasanya bibit dari biji-bijian.
- uritan : semaian bibit padi yang tumbuh dipersemaian.
- wêdharan : proses mengupas atau membedhah pesan dan diberitahukan kepadha orang lain.
- wêlas asih : rasa kasih sayang sesama umat manusia maupun makluk lainnya.
- wêngkon : sebutan yang digunakan untuk menyebut wilayah atau suatu tempat.
- wisik : pesan yang diperoleh pada saat di alam mimpi.
- wuwung : mandi besar setelah melahirkan.
