Pameran
Mbah Bambang & Mbah Saido (Tokoh Adat di Tepus Gunungkidul) x Survive! Garage (Yogyakarta)
Lokus: kawasan pesisir Gunungkidul (Pantai Siung)
Topik: narasi tentang pesisir (kerja perawatan warga)
Babad Sigare Bukit
Material: Round Tag, Soundscapes & zine
Ukuran: 150 cm x 170 cm
Tahun: 2025
Purwodadi, Gunungkidul, adalah sebuah lanskap kehidupan yang berdiri di antara pegunungan dan laut. Lanskap ini membentuk masyarakat yang lentur terhadap musim, namun tetap berpijak pada pawukon dan ilmu titen sebagai penuntun langkah. Tumpang sari dan tadah hujan menjaga ladang, ternak yang dilepas di sawah memberi pupuk alami, sementara tembang yang dinyanyikan para petani sepuh menjadi doa yang merawat.
Harmoni ini menjelma keseharian yang sederhana, di mana warga, doa, dan alam saling menaut. Pengetahuan kosmis leluhur terjaga melalui hitungan pranata mangsa, memberi arah pada kapan benih ditanam dan panen dimulai. Semua berlangsung dalam ritme yang pasti, mengajarkan kesabaran dalam menerima pemberian tanah dan langit.
Namun, perubahan tak terelakkan. Pembangun jalan itu datang jua. Bukit dibelah, angin bertiup lebih kencang, satwa liar memasuki pemukiman, pencurian ternak meningkat, dan kecelakaan menimpa petani yang hendak ke ladang. Cara hidup berubah. Irama yang telah lama terjaga kini berhadapan dengan arus cepat modernitas.
Jika angin sudah tak lagi berhembus seperti sebelumnya, akankah ilmu titen sebuah pengetahuan yang lahir dari kesetiaan membaca tanda alam kehilangan pijakan? Ataukah ia akan menemukan cara baru untuk bertahan, di tengah perubahan yang tak mungkin lagi dibendung?
Catatan proses "Residensi Pekan Sowan"
Mbah Bambang dan Mbah Saido merupakan tokoh yang menyimpan kisah dan sejarah tentang kawasan yang telah lama mereka huni. Begitu pun tentang pengetahuan dan kesenian tradisional Jawa yang mereka miliki. Survive! Garage sebagai kolektif seni lintas disiplin yang beranggotakan muda-mudi bermukim selama sepekan untuk belajar dari Mbah Bambang dan Mbah Saido. Selain itu, Mereka juga menyusuri seluk-beluk dari laku hidup masyarakat kawasan pesisir. Harapannya, melalui kolaborasi ini pesan-pesan ilmu dari nenek moyang akan tertransfer ke generasi saat ini.
