Resonan: Dengung yang Janggal pada Hari yang Biasa Saja

Setyawan Agung Nugroho, Justitias Jellita Zulkarnain

Setiap hari kita dikepung oleh bebunyian, baik bunyi yang berasal organisme selain manusia (biophony), bunyi yang berasal dari fenomena alam non-biologis (geophony), maupun bunyi yang berasal atau diciptakan manusia (antrophony). Dengan kata lain, beragam bebunyian melekat pada situs-situs bangunan fisik, dan bangunan fisik menjadi utuh dan hidup karena bangunan bebunyian di sekitarnya. Bebunyian ini hadir bukan tanpa konteks, ia saling bertalu dengan konteks sosial, politik, budaya, dan laku keseharian manusia. Bebunyian juga dapat menjadi penanda zaman, penanda waktu, sekaligus sebuah monumen bagi ingatan-ingatan personal ataupun kolektif. Dengan keunikan kota Yogyakarta yang dialiri oleh enam sungai, Justitias Jellita dan Setyawan Agung memanfaatkan beberapa situs yang memiliki sifat resonan untuk kemudian menghadirkan alunan bunyi yang barangkali asing di tengah-tengah bunyi-bunyi yang akrab kita dengar.

Video Lainnya