Selisik Benda Seni: Pengetahuan, Praktik, & Nilai
Wicara ini hendak membicarakan kehadiran benda tidak hanya sekadar sebagai objek, tetapi juga spektrum nilai dan pengetahuan yang mungkin terbaca–mungkin direka dalam siasat praktik pendekatan benda dan post-benda. Benda seni di dalam konteks ini dapat dilihat pada dua bagian; jika seni adalah moda bagi setiap perupa untuk tumbuh sebagai manusia, maka karya adalah check point di sepanjang perjalanan hidup bagi setiap perupa. Hal tersebut juga dapat dipahami bagaimana logika tentang kehadiran benda selalu hadir dekat dan bertumbuh di dalam diri setiap perupa, yang ia adalah warga sekaligus.
Percakapan tiga narasumber dibagi menjadi tiga jangkar pembahasan; (1) Mikke Susanto, membicarakan bagaimana karya (seni) sebagai benda, nilai, dan kemungkinan juga peluangnya bergerak di dalam pergerakan ekonomi. Membongkar bagaimana harga lukisan (benda seni) dapat memiliki daya artistik, estetik, apresiasi, hingga nilai yang konkret. Pembahasan ini dikerangkai di dalam koridor akademis yang mampu menjadi jangkauan melihat benda (karya seni) tak sekadar sebagai sebuah benda. (2) Titarubi, membahas tentang bagaimana benda (karya seni) dapat dilihat berdasarkan lapisan lintas disiplin, keterlibatan aksi-aksi kolaboratif, eksperimental, hingga memungkinkan membayangkan situasi post-benda kelak. Titik pembahasan ini melihat bagaimana benda dilihat berdasarkan konteks budaya, tatanan sosial, dan lingkungan sebagai semangat warga yang turut membentuk perekaan benda-benda kelak hendak bergerak dalam kemungkinan-kemungkinan baru dan lain. (3) Daud Aris Tanudirjo, akan mempercakapkan tentang "benda" (tangible dan intangible) sebagai pusaka warga dalam konteks kehidupan keseharian dan sudut pandang karya seni rupa. bagaimana karya seni bisa memiliki nilai dan harga di pasaran pada karya-karya seniman, termasuk karya museum dan yg lainnya. karya seni sebagai aset.
Selisik Benda Seni: Pengetahuan, Praktik, & Nilai
Sudjud Dartanto (Kurator dan Dosen ISI Yogyakarta)
Titarubi (Seniman)
Daud Aris Tanudirjo (Kurator dan Dosen Departemen Arkeologi UGM)
Moderator:
Hendra Himawan (Kurator dan Dosen ISI Surakarta)