Anne Khaerunnisa

Anne Khairunnisa, lahir di Purbalingga pada 30 September 2001. Lulusan Seni Lukis dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta tahun 2023. Sepanjang karirnya, Anne telah berpartisipasi dalam berbagai pameran seni, baik di dalam maupun luar kota. Di tahun 2024, ia turut serta dalam pameran Rupa-rupa di Vinautism Gallery Surabaya, serta sejumlah pameran lainnya seperti Kue Lebaran di Melia Purosani Yogyakarta, YTTA di Omah Budoyo Yogyakarta, dan Se____Mata Memandang di LAV Gallery Yogyakarta. Ia juga berpartisipasi dalam pameran WANUAKKU di Sangkasa Gallery Yogyakarta dan Kepung di Galeri Rumah DAS Yogyakarta. Selain itu, karyanya juga ditampilkan di Mini Art Malang #5 di Malang Creative Center, Kartini Nyeni di Senyawa+ Art Space Jakarta, dan Bongkar Muatan di Achieve Art Space Yogyakarta. Di tahun 2023, ia mengikuti SoloArtoz #3 di Belazo Art Space Surakarta, serta pameran-pameran lainnya seperti Gelar Catur Exhibition di Aveta Hotel Malioboro Yogyakarta, dan Art Movement Exhibition di Gallery and Art Museum ISI Surakarta. Ia juga berpartisipasi dalam pameran ASMARALOKA di Gallery Prawirotaman Hotel, Yogyakarta, dan Jogja Affordable Art #2 di Kiniko Art Yogyakarta. Di tahun 2022, Anne mengikuti beberapa pameran online, termasuk REBORN #1 di Surakarta dan Lesehan di Mojosongo Art Week 2022. Ia juga pernah memenangkan penghargaan, termasuk menjadi juara pertama dalam Sketch Competition Papillio EXPORIVM 2022 dan masuk 13 besar dalam Sketch Competition Piala Raja Sri Sultan Hamengku Bawono Ka. X di Yogyakarta pada 2022. Ia dapat dihubungi melalui email di annekhaer@gmail.com dan aktif di Instagram dengan akun @annekhaer.

Sahabat Satu Jua

Cat akrilik pada kanvas
50 x 50 cm
2024

Seni rupa dapat menjadi benda untuk menyimpan sesuatu, seperti memori dan kenangan. Seperti pada lukisan kali ini yang berjudul Sahabat Satu Jua, yang menyimpan memori sebagai anak tunggal. Serta, kenangannya bersama teman-teman. Bagi anak semata wayang, yang hidup sendiri sebagai anak di dalam keluarga, anak semata wayang kerap kurang bisa mengekspresikan emosinya. Anak semata wayang tidak memiliki saudara, tempat biasanya berbagi cerita, keluh kesah, meminta saran, dan sebagai teman seperjuangan yang memiliki situasi yang sama. Sehingga, untuk mendapat itu semua hanya bisa dicari dari luar. Bagi anak semata wayang yang tidak memiliki saudara, bertemu teman baik yang mengerti dirinya dan selalu ada ketika senang maupun duka, tidak jarang membuat anak semata wayang merasa seperti memiliki saudara walaupun tidak dari orang tua yang sama. Anak semata wayang menganggap teman adalah salah satu bagian yang penting dari hidupnya. Dan dari situ juga, anak semata wayang dapat belajar apapun yang sebelumnya ia tidak tahu (saat bersama keluarga), sehingga teman adalah salah satu bagian penting dalam ia bertumbuh.