Primadi Priyo Laksono
Pangayoman
Cat akrilik pada kanvas
50 x 50 cm
2024
Pengayoman ialah kosakata dalam bahasa Jawa yang dapat berarti pengayom, pelindung dan penjaga. Segala hal yang bersifat pengayom atau pelindung pastilah akan dicari manusia guna melancarkan aktivitasnya. Tidak jarang mereka mengorbankan beberapa hal untuk mendapat pengayoman dan perlindungan. Namun banyak juga yang menempatkan nilai pengayoman terhadap aspek spiritualitas. Manusia yang meyakini keesaan Tuhan akan memprioritaskan segala permintaan terkait pengayoman pada Nya. Pada karya ini penulis menggambarkan Petruk yang menggunakan caping yang diasosiasikan sebagai pengayom. Beberapa pendapat mengatakan bila bentuk caping yang lebar di bagian bawah dan kerucut meruncing ke atas memiliki makna berserah diri. Sisi bawah yang lebar mengisyaratkan bahwa manusia harus menjangkau dan beraktifitas seluas mungkin, sedangkan ujung caping bermakna titik kembali hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bila diartikan maka akan bermakna, teruslah bergerak dengan kekuatan dan keyakinan, namun jangan lupa bahwa tempat untuk bersandar atau kembali hanyalah kepada Tuhan. Secara fungsi kebendaan caping menjadi pelindung bagi petani dari terpaan panas matahari dan tetesan hujan. Dengan demikian sangatlah pas bila caping disebut sebagai pusaka para petani, di satu sisi memiliki nilai filosofi spiritual, lain sisinya memiliki fungsi kebermanfaatan dalam kehidupan. Karya ini melukiskan Petruk yang seorang warga pedesaan merasa ayom hatinya dan senang perasaannya. Caping yang dipakainya dapat melindunginya dari panas terik matahari yang seakan menyambar dan air hujan yang mengguyurnya. Perasaan hati yang senang mendorongnya untuk semangat dalam bertani dan menjaga tanamannya dari hama yang mengganggu. Lukisan ini mengajak penikmat untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan Tuhan dan menghargai benda sekecil apapun.