Matrahita

Matrahita merupakan kolektif seni yang didirikan pada tahun 2019 oleh Kemala Hayati dan Hafizh Hanani, yang berkantor pusat di Yogyakarta, Indonesia. Matrahita awalnya merupakan sebuah brand merchandise yang menjual berbagai macam barang seperti graphic t-shirt, totebag, dan thrift outfit. Pada tahun 2022, kami bersama-sama mengadakan pameran untuk pertama kalinya.
Selain pameran, Matrahita memiliki beberapa kegiatan seni komunitas. Salah satunya adalah JAHITA yang merupakan akronim dari Jahit with Matrahita, sebuah workshop menjahit sederhana yang bertujuan untuk berbagi ilmu tentang pengolahan limbah tekstil.
Matrahita sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Sansekerta yaitu Matra yang berarti doa atau mantra (mampu menciptakan perubahan) dan Hita yang berarti kebaikan. Jika digabung, berarti Doa untuk kebaikan. Dengan mengusung ide ini, kami berharap dapat menjadi komunitas yang ramah dan tempat bagi orang-orang untuk dapat belajar dan mengeksplorasi seni dari limbah tekstil, tidak hanya bagi para anggotanya tetapi juga bagi masyarakat pada umumnya. Misi kami adalah untuk memberikan edukasi dan manfaat melalui kreasi seni dan workshop. Juga menggunakan media yang ramah lingkungan (eco friendly) dengan memanfaatkan kembali limbah kain yang ada di sekitar kita.

Bayu

Limbah tekstil
145 x 100 x 90 cm
2024

Bayu dalam bahasa Jawa memiliki arti yaitu angin. Dalam bahasa Sanskerta, bayu atau dibaca V?yu memiliki arti yaitu udara. Dalam agama Hindu nama V?yu merupakan nama dari Dewa Angin. Karya ini memiliki dominan warna biru, biru biasanya menandakan aura yang kuat dan tenang seperti sebuah angin. Aura adalah istilah yang merujuk pada suatu medan energi yang diyakini adalah sebuah pancaran energi di sekitar tubuh manusia maupun makhluk hidup lainnya. Aura biru biasanya memiliki sifat jujur, setia, dan dapat dipercaya.