Kelompok Bermain Idaman

Tergabung & bekerja sama sejak 2018, KB Idaman merupakan komunitas/kelompok seni rupa yang anggotanya terdiri dari perupa lukis, patung, dan seni grafis. Dengan keberagaman disiplin seni rupa tersebut, KB Idaman dihasratkan sebagai bagian yang dapat memberi partisipasi dalam percaturan dan perkembangan seni rupa Yogyakarta dan Indonesia pada umumnya.
Terdiri dari 12 orang anggota, terbentuknya KB Idaman di tahun 2018 terkendala pandemi untuk mewujudkan program pameran. Setelah pandemi berangsur mereda KB Idaman telah melakukan pameran pada 2023 di Yogyakarta, yang selain menghadirkan karya-karya dari anggotanya pameran juga didampingi kegiatan exhibition/gallery tour untuk mahasiswa dan siswa sekolah, serta menghelat acara diskusi tematik dengan mengundang narasumber di luar anggota.
Program dan agenda KB Idaman dalam mewujudkan visinya terakumulasi dalam gagasan menghadirkan pameran-pameran seni rupa, beserta kegiatan pendamping seperti lokakarya, workshop, exhibition tour, artist talk, diskusi tematik, yang dihelat dengan segmen umum dan terbatas semisal untuk siswa sekolah atau mahasiswa. Dengan menghadirkan penambahan agenda-agenda yang lebih public oriented, KB Idaman dihasratkan untuk mampu selalu adaptif dan mampu berupaya menghadirkan isu-isu yang cukup dominan dalam masyarakat modern dan kontemporer saat ini

Sandang Pangan

Mix media
Variable dimension
2024

Apa yang tumbuh, dan (bisa) kita dapat dari tanah, sejatinya terindikasi mutlak, ia tersedia sebagai hasil/bahan untuk diolah (kembali) dengan akal dan pekerti menjadi segenap perangkat untuk - secara berkelanjutan/kembali - mengelola (memakmurkan) tanah. Bahkan budi, amal baik dan kesalahan (seorang/umat) manusia, ula harus diukur dengan apa yang (telah) ia perbuat (berikan) kepada tanah (bumi).

(Aji Y - Idaman)

Masyarakat di selatan Yogyakarta seperti diketahui bersama secara turun temurun menghidupi dan dihidupi oleh alam dengan bercocok tanam menjadi seorang petani, karena lahan garapan yang masih terbentang luas. Garu, di sini kami maknai menjadi semacam azimat, karena menjadi salah satu perangkat wajib yang digunakan dalam proses spiritual antara manusia dengan alam, utamanya tanah.

Seiring berjalannya waktu, berkembangnya teknologi, pemekaran lahan hunian, dan percepatan pemenuhan kebutuhan ekonomi, berdampak pulakah pada kecenderungan pola pikir/orientasi/cara pemenuhan penghidupan generasi terakhir terhadap laku yang sudah dilakukan secara luhur oleh generasi sebelumnya secara turun temurun itu?

(vani - Idaman)