Media Penyebar/Penerbit Sastra
Ekosistem dan infrastruktur sastra di Yogyakarta tergolong lengkap. Penulis, komunitas, lembaga, pembaca, penerbit, dan media massa, merupakan variabel terciptanya iklim bersastra di Yogyakarta yang dinamis. Penerbitan buku-buku sastra dan majalah-majalah yang memuat karya sastra meruah bahkan memunculkan adagium Yogyakarta sebagai Kota Buku. Majalah dan jurnal yang terbit di Yogyakarta menebalkan adagium tersebut. Majalah dan jurnal itu antara lain; Basis, Citra, Citra Yogya, Girli, Gong, Jaka Lodang, Jurnal BlockNote, Jurnal Cerpen, Jurnal On/Off, Jurnal Poetika, Jurnal Puisi, Majalah Kuntum, Mata Baca, Mata Budaya, Mata Jendela, Mekar Sari, Pagagan, Rumahlebah Ruang Puisi, Sabana, Semesta, Sempulur, Suara Muhammadiyah, Tandabaca. Selain itu ada media alternatif berupa zine, antara lain; Zine Lelakon, Zine Pendjaja Boekoe, Zine Sastra Sekenanya. Salah satu penerbit Yogya yang ikonik dan setia menerbitkan buku-buku sastra adalah Bentang dengan buku seri puisi. Serta ada berbagai buku lain yang terbit di penerbit lainnya yang jumlahnya tidak terhitung jari.
Arsip koleksi Andy Eswe, Arungkala, Buldanul Khuri, Dhanu Priyo Prabowo, Em Ali, Gawe Institut, Herry Mardianto, Himpunan Sastrawan dan Komunitas Sastra DIY, IVAA, Jabrohim, Komunitas Kutub, Komunitas RumahLebah, Perpustakaan EAN, Polanco S. Achri, Studio Pertunjukan Sastra, Taman Budaya Yogyakarta, Yayasan Akar Indonesia.