FKY 2023 Resmi Berakhir Hadirkan Total 200 Ribu Lebih Pengunjung

Minggu, 15 Oktober 2023

Penyelenggaraan Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2023 resmi berakhir pada Minggu (15/10) di Stadion Kridosono Yogyakarta. Setelah berlangsung selama 22 hari, FKY 2023 terhitung telah menyelenggarakan 111 kegiatan, serta melibatkan 2.731 pelaku seni, 38 narasumber kebudayaan, 124 pelaku sastra dan penerbitan buku. Dengan berakhirnya FKY 2023, artinya FKY telah menginjak langkah pertamanya untuk berupaya menjadi titik temu dari kerja-kerja kebudayaan di Yogyakarta.

Sebagaimana yang disampaikan Dian Lakshmi Pratiwi, FKY 2023 adalah langkah awal rebranding FKY sebagai sebuah festival kebudayaan, sekaligus prototipe untuk penyelenggaraan festival-festival kebudayaan selanjutnya. Mengingat FKY tidak sekadar menyasar tujuan-tujuan sesaat, tapi sebuah langkah jangka panjang untuk mengakselerasi kerja-kerja kebudayaan di Yogyakarta.

Dian berharap semangat penyelenggaraan FKY 2023 ini berlanjut sampai 5 tahun ke depan. Baginya, durasi waktu tersebut bukan sekadar tahapan, tapi juga sebagai anak tangga yang membawa FKY dapat dikenal di dunia dan membawa kebermanfaatan untuk masyarakat. Dengan itu, masyarakat di seluruh daerah Yogyakarta dapat mengaktivasi dan mengakselerasi kerja-kerja kebudayaannya.

“Mari kita doakan FKY bisa menjadi salah satu kegiatan unggulan yang senantiasa berdampak baik, turut meningkatkan kesejahteraan, memupuk kemandirian, dan menjadi penyemangat kita dalam mengisi keistimewaan dalam kerja-kerja budaya,” tutur Kepala Dinas Kebudayaan DIY tersebut.

FKY 2023 mengangkat tema ketahanan pangan dengan tajuk “Kembul Mumbul”. “Kembul” bermakna semangat berbagi kepada sesama, sementara “Mumbul” berarti semangat menggali pengetahuan akar untuk melambungkannya ke generasi selanjutnya, khususnya terkait pengolahan lahan, pangan, dan dinamika di dalamnya. Dengan semangat ini, FKY 2023 dengan berbagai kegiatan kebudayaannya berhasil menjangkau ratusan ribu masyarakat.

Dalam laporan kegiatan yang disampaikan secara berurutan oleh Basundara Murba Anggana, Muhamad Erlangga Fauzan dan Istifadah Nur Rahma selaku tim ketua, FKY 2023 sampai tanggal 14 Oktober 2023 tercatat telah dikunjungi 210.124 orang, dengan dampak secara ekonomi untuk pedagang yang terlibat mencapai 1,8 Milyar Rupiah. Dari kegiatan ekonomi tersebut, panitia juga berhasil mengelola 5.740 kilogram sampah.

Selain itu, masih menurut laporan yang sama, FKY 2023 di dunia digital juga menjangkau lebih dari 3 juta netizen Instagram, 6 juta warga TikTok, serta hampir 30 ribu kunjungan ke website resmi FKY, dengan pengunjung digital terbanyak berasal dari Yogyakarta serta ratusan pengunjung dari berbagai belahan dunia, dari Singapura, Jepang, sampai United States.

“Hasil dan dampak festival ini, sangat melebihi ekspektasi kami. Semua itu disengkuyung bersama oleh sejumlah 109 Panitia serta 90 Relawan dan Petugas Kebersihan. Tentu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut berperan dalam kesuksesan festival ini,” tuturnya.

Tim Ketua juga berharap semangat ketahanan pangan yang telah dirasakan selama FKY akan terus hidup kehidupan sehari-hari kita. Kebudayaan sebagai sebuah festival memang resmi berakhir, tapi kebudayaan sebagai laku kehidupan mesti terus berlanjut.

“Mari kita bersama-sama berperan aktif dalam menjaga ketahanan pangan dan mempromosikan kekayaan budaya Yogyakarta untuk bersama-sama menuju warga berbudaya yang berdaulat pangan,” jelasnya.

Sementara itu, Etty Kumolowati, mewakili Pakualaman X selaku Wakil Gubernur DIY yang berhalangan hadir, mengungkapkan bahwa FKY menjadi wujud konkrit Yogyakarta dalam memelihara dan mempromosikan kekayaan budaya lokal. Terbukti sebagaimana disebutkan, melalui FKY, ratusan ribu masyarakat dapat menyaksikan ragam keindahan seni dan kebudayaan, yang sebenarnya merupakan cermin dari jiwa dan karakter masyarakat Yogyakarta sendiri.

“Besar harapan kita agar penyelengaraan FKY dari tahun ke tahun akan terus menggalami peningkatan kualitas seiring perluasan dari dimensi seni dan budaya. Hal ini menjadi pondasi bagi kita untuk terus mengembangkan dan mempertahanakan identitas budaya yang membanggakan,” ungkap Staf Ahli Gubernur Bidang Sosial, Budaya, dan Kemasyarakatan tersebut.

Sebagai sebuah keberlanjutan festival, tim ketua FKY juga menyerahkan proposal kegiatan untuk penyelenggaraan FKY pada tahun depan dengan tema “benda”, yang rencananya bakal berlangsung di Sleman. Proposal itu diserahkan secara simbolis kepada Etty Kumolowati di panggung FKY, sebagai persiapan untuk penyelenggaraan FKY selanjutnya.

Memeriahkan rangkaian acara penutupan, panggung penutupan FKY juga diisi oleh penampilan dari grup musik RTRW dan pertunjukan tari dari Kampung Menari di awal acara. Lalu di akhir rangkaian, tampil pula grup musik hasil program Inkubasi Musisi, Langit Sore dan Ngatmombilung.