Di Persimpangan Rural dan Urban

Dalam puisi “liris” Indonesia, acap terdapat imaji tentang alam dan bentang kebudayaan kampung halaman. Namun, ada juga puisi yang secara ekstrem menempatkan benda-benda industri dan hiruk pikuk perkotaan sebagai pilihan diksi dan strategi pengucapan. Rural dan Urban dikotomis dalam banyak aspek, tapi bagaimana keduanya terhubung dan bernegosiasi? Diskusi ini tidak saja mempercakapkan dimensi material (lokasi) pada suatu kawasan/tempat, melainkan juga dimensi mental dan watak di mana rural dan urban ditempatkan sebagai gagasan.

Pembahasan ini melibatkan Mahfud Ikhwan (penulis dan editor) dan Ramayda Akmal (Staf Pengajar Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, FIB UGM; dan penulis sastra) sebagai narasumber. Diskusi akan dimoderatori oleh Asef Saeful Anwar (Staf Pengajar Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, FIB UGM; dan penulis sastra) untuk mengarahkan percakapan pada “persilangan” kebudayaan dan aspek-aspek sosial dengan bertumpu pada karya sastra Indonesia.

Video Lainnya