IBU MENARI



Narasi Keberagaman Negosiasi dan Pilihan Para Ibu-Penari

Anisa Pratiwi, Tirza Ong, Yuni Ratnasari, Arjuni Prasetyorini


Ibu Menari terdiri dari empat nomor karya pendek dari koreografer dan penari perempuan yang telah berumah tangga. Karya ini merupakan gambaran tentang bagaimana mereka melakukan negosiasi di dalam tegangan menjadi ibu dan istri tapi tetap berkomitmen untuk terus menciptakan karya. Ranah domestik dan publik (menari) ditawar dengan menatap ulang koreografi sebagai paradigma dan anotasi atas gestur sehari-hari. Rumah bukan lagi semesta yang menegaskan batas luar-dalam, melainkan momen keruangan yang beririsan—baik langsung maupun tak langsung—dengan yang publik.


Tidak ada penghakiman atas pilihan ibu, baik menjadi ibu rumah tangga penuh, bekerja di ruang publik, maupun bekerja di rumah. Setiap pilihan sah dan valid, masing-masing mempunyai nilai yang setara. Justru, keberagaman narasi ibu-penari ini yang diharapkan dapat muncul untuk bersama-sama saling menghargai, bahkan saling mendukung pilihan-pilihan sesama perempuan, terutama perempuan di lingkup kerja seni tari.

IKHLAS

OBAH NGOMAH

oleh Anisa Pratiwi

Obah Ngomah mengeksplorasi persimpangan antara aktivitas keseharian Anisa sebagai seorang ibu sekaligus sebagai penari. Pilihan prioritas atas rumah dan keluarga sering kali membuatnya mendapat berbagai stigma, seperti pengangguran, “hanya” ibu rumah tangga, dan seterusnya. Namun pada kenyataannya, kehidupan seorang ibu yang memutuskan untuk penuh berada di rumah sungguh dinamis, bahkan pekerjaan pun tidak ada habisnya. Ibu juga harus selalu berproses seiring dengan bertumbuhnya buah hati.

BELAJAR

MOTHER OF CHOICES

oleh Tirza Ong

Mother of Choices - Menjadi seorang ibu bukanlah sebuah kewajiban atau keharusan bagi seorang perempuan. Akan tetapi, ketika perempuan memilih dan memutuskan menjadi seorang ibu, segalanya akan dilakukan untuk menjalani pilihan itu sebaik-baiknya. Dalam entitas yang lebih besar, manusia adalah ibu dari berbagai pilihan hidupnya. Berkait erat dengan berbagai situasi hidup dan norma sosial, manusia memiliki hak sekaligus tanggung jawab penuh atas apa pun yang dipilihnya. Sejatinya, manusia itu merdeka. Merdeka untuk berpikir dan merdeka untuk memilih. Namun, terlalu banyak kompleksitas eksternal yang harus ditimbang sebelum pada akhirnya memutuskan untuk menjalani pilihan-pilihan itu. Mother of Choices dirangkai dengan sederhana untuk menyuarakan apa yang menjadi kerinduan sekaligus keruwetan dalam hidup seorang perempuan, yang secara sadar hidup di atas keputusan-keputusannya sendiri yang terkadang menuai berbagai cibiran dan stigma.

BERSAMA

ME N MINE

oleh Yuni Ratnasari

Me and Mine - Me and Mine mencoba menangkap satu cerita personal atas pilihan menjadi ibu rumah tangga penuh. Menikmati pekerjaan penuh waktu menjadi ibu adalah pilihan valid di antara banyak pilihan lainnya. Tentu ada kerinduan menikmati masa bekerja dan berkarya di luar rumah. Dinamika antara ruang domestik dan kerinduan menari akan tergambar melalui karya ini. Gambaran sederhana hidup sehari-hari bersama anak-anak, melihat mereka bertumbuh, aktivitas domestik lainnya yang juga menunggu, akan terbalut bersama kompleksitas perasaan yang berkelindan di dalamnya.

BELAJAR

PUAN

oleh Arjuni Prasetyorini

Puan - Puan bertumpu pada pembagian waktu seorang ibu dengan segala kesibukan lain di masa pandemi. Arjuni membagi waktunya antara menjadi ibu, pengajar, dan seniman. Pada logika pembagian waktu sehari-hari, sesungguhnya Arjuni sedang mengorganisir energi, pikiran, dan kecermatan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Pilihan paginya adalah Zoom meeting, pekerjaan rumah, atau segelas air hangat sebagai pemantik gagasan-gagasan baru.

Text: Nia Agustina

Foto: Kurniadi Widodo, Gevi Noviyanti

Video: Krisna Eka Putranto, Swandi Ranadila, Aditya Kresna

Cerita Lainnya