Mural Beroperasi Antarkota Antarprovinsi

Yogyakarta merupakan salah satu kota dengan kegiatan seni terbesar di Indonesia. Hampir setiap minggu selalu ada kegiatan seni di Yogyakarta, mulai dari seni rupa, seni pertunjukan, seni sastra, hingga seni kontemporer. Selain sebagai kota yang aktif membuat kegiatan seni, Jogja menjadi kota pertemuan beberapa orang dari berbagai latar belakang budaya yang berbeda. Keberagaman budaya ini melebur di satu titik kota dan memicu lahirnya seni urban, salah satunya adalah seni mural. 

Seni mural adalah seni urban yang memanfaatkan ruang publik untuk membuat karya. Karena sifatnya yang kebanyakan berada di ruang publik, maka penikmat seninya jauh lebih luas daripada penikmat karya di ruang galeri. Pada tahun 2003, Apotik Komik (Yogyakarta) bekerja sama dengan Clarion Alley Mural Project (San Francisco) membuat proyek mural. Sejak saat itu, seni mural mulai berkembang di Yogyakarta. Tembok pinggir jalan besar sampai tembok gang kecil di kampung-kampung Yogyakarta mulai terisi dengan seni mural. Namun, jauh sebelum seni mural hadir di Yogyakarta, kita sudah mengenal istilah membuat gambar di media besar seperti itu dengan sebutan lukis dinding. Budaya melukis di dinding sebetulnya sudah ada sejak zaman dulu dan menjadi bagian dari kita. Budaya urban seperti ini pernah berkembang pada tahun 90-an, yaitu melukis (dinding) bak truk. Secara gagasan, hampir sama dengan konsep seni mural: membuat seni di publik.

Berangkat dari inspirasi di atas, FKY 2022 membuat satu program seni rupa berbentuk mural di truk. Ide besarnya adalah mengangkat kembali budaya lukis bak truk yang berangsur menghilang digantikan hiasan cutting stiker bersifat digital. Selain itu, program ini mencoba mengembangkan metode membuat mural yang biasanya hanya dibuat di atas tembok. Terdapat lima nama seniman/kolektif yang terlibat dalam program ini, yaitu ABDW, Mulyakarya, Wayang Polah, Media Legal, dan Gegerboyo. Setiap seniman/kolektif dibekali satu teks dari tim riset FKY untuk dijadikan bahan referensi dalam berkarya, yaitu Masihkan Ada Air Bersih di Jogja untuk ABDW, Cendol Dawet untuk Mulyakarya, Susur Kali Golek Iwak lan Memedi untuk Wayang Polah, Membaca Kembali ‘Lestari’ dan ‘Nguri-uri’ untuk Media Legal, serta Berkunjung ke Makam untuk Gegerboyo.

Pembuatan mural dilakukan selama kurun waktu seminggu dengan durasi pengerjaan tiap truk yang berbeda-beda. Semua seniman dikumpulkan dalam satu tempat di pul truk daerah Piyungan yang dikelola oleh Mas Bowo. Selain mengelola pul, Mas Bowo juga mempunyai dua truk yang dihibahkan untuk dimural. Sisa truk lainnya adalah milik teman-teman Mas Bowo selaku pengguna pul sebagai garasi truknya. Disebabkan media mural adalah media yang bergerak, pembuatan mural harus menyesuaikan jadwal dengan sopir setiap truk. Hampir semua truk masih aktif beroperasi mengantar berbagai barang muatan, mulai dari sayur, buah, hingga bingkisan ke luar kota dan provinsi. Oleh karena itu, kecepatan dan ketepatan waktu pengerjaan mural harus disesuaikan, secepat dan setepat laju truk dalam beroperasi.

Setelah semua truk selesai dimural, upaya selanjutnya adalah membawa dan mendekatkan seni ke publik. Hal ini ditempuh dengan membuat aktivasi karya berupa pameran keliling kelima truk tersebut. Aktivasi dilakukan sebanyak tiga kali. Pertama pada 13 September 2022 dengan rute mengelilingi ring road Yogyakarta, melewati Gumaton, dan berakhir di Kepatihan. Kedua pada 18 September 2022 dengan rute berangkat dari Pendopo Dinas Kebudayaan DIY mengelilingi Kota Yogyakarta menuju Taman Budaya Gunungkidul. Ketiga pada 25 September 2022 dengan rute berangkat dari Pendopo Dinas Kebudayaan DIY mengelilingi Kota Yogyakarta, melewati Yogyakarta bagian barat, dan berakhir di Taman kuliner Condongcatur.

Lukis (dinding) bak truk adalah fenomena urban representasi perkembangan zaman. Di saat platform media sosial belum begitu semarak seperti saat ini, barangkali bak truk menjadi salah satu medium interaksi sosial pada zamannya. Walaupun lukisan di truk terkesan tidak memperhatikan estetika seni rupa, di dalamnya terkandung gagasan masyarakat yang memiliki kehidupan yang kompleks, mulai dari isu sosial, ekonomi, politik sampai curhat pribadi sopir truk.

Salam aspal gronjal, dan tetap terkoneksi antar-bolo roda!


Teks: Prihatmoko Moki, Pemrogram Pameran FKY 2022
Foto: Tim Dokumentasi Foto FKY 2022
Video: Tim Dokumentasi Video FKY 2022

Referensi: 
"Melukis Cerita Kehidupan di Bak Truk" dalam https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20220716213029-241-822450/melukis-cerita-kehidupan-di-bak-truk. CNN Indonesia. 17 Juli 2022.
Project, Clarion Alley Mural. “About Sama-Sama/Together” dalam https://clarionalleymuralproject.org/off-site-projects/sama-sama-together/about-sama-samatogether/. Diakses pada Juli 2022.
Wawancara Yustinus Riamawan Triwibowo (Mas Bowo) pemilik pool truk di Piyungan, Gunungkidul, Yogyakarta.
Wawancara sopir truk di Piyungan, Gunungkidul, Yogyakarta.

Cerita Lainnya