Pameran “Azimat-Siasat” FKY 2024 Mengusung Seni Rupa dan Sastra dalam Sebuah Pertalian
Sabtu, 12 Oktober 2024
Pameran “Azimat-Siasat” FKY 2024 telah dibuka berbarengan dengan pembukaan FKY 2024 pada hari kamis (10/10). Bertempat di MCC Tepi Sabin. Dibuka oleh Dian Laksmi Pratiwi, SS. M. A (Kepala Dinas Kebudayaan DIY). Diikuti sambutan oleh Supardiono S. Sn (Lurah Bawuran) dan Tomi Firdaus serta Latief S. Nugraha sebagai pemrogram pameran. Orasi budaya dilantunkan oleh Nirwan Dewanto. Hadroh Jami’atus Syabaab dari Kalurahan Wonolelo mengisi penampilan panggung pembukaan malam itu.
Tema “Azimat-Siasat” mempertemukan realitas, angan, dan keinginan. Seluruhnya difungsikan secara beriringan. Dengan demikian, keberadaan benda seni tidak hanya hadir sebagai sesuatu yang konkret dan abstrak semata, tetapi memiliki dampak nyata dalam budaya, intelektualitas, hingga ekonomi pada masyarakat.
Pameran Azimat-Siasat menampilkan dua anasir, yakni seni rupa dan arsip sastra. Keterhubungan antara seni rupa dan sastra dengan segala ekspresi budayanya menghasilkan kesadaran merawat ingatan dan memelihara pengetahuan.
Bidang seni rupa menampilkan hasil kerja para perupa dan kolektif dengan karya-karya apik yang mengandung siasat-siasat: melakukan penebalan gagasan dan nilai sebagai aksi, membuat bentuk baru dari benda temuan, setia pada estetika, kritik dinamika sosial, praktik inklusi, hingga menampilkan karya-karya eksperimental. Pameran ini diikuti oleh perupa undangan dan sebagian lainnya dari program open call.
Sedangkan pada bidang sastra, dihadirkan arsip sastra yang memperlihatkan gerak dinamika sastra di Yogyakarta dari masa ke masa. Keping-keping arsip sastra Yogyakarta sejak masa awal kemerdekaan hingga era mutakhir berdasar keberadaan peristiwa, tokoh, karya, komunitas, dan media massa dibentangkan.
Pameran arsip sastra Yogyakarta ini sebisa mungkin menghadirkan artefak asli untuk dibaca kembali bukan saja sebagai memori kolektif atas suatu peristiwa, melainkan ilmu pengetahuan. Sebuah bentuk apresiasi disematkan, yakni penghargaan kepada sosok yang telah menjaga tradisi pengarsipan-pendokumentasian sastra Yogyakarta; Ragil Suwarna Pragolapati. Dengan spirit semua dicatat, semua dapat tempat, kehadiran museum kecil sastra Yogya ini dicita-citakan bisa menjadi alas landas terwujudnya Museum Sastra Yogyakarta yang sesungguhnya.
Pameran "Azimat-Siasat" juga akan diisi oleh dua diskusi yang akan menelisik seni sebagai "benda" dan mengandaikan sebuah museum sastra. Diskusi pertama berjudul "Selisik Benda Seni: Pengetahuan, Praktik, dan Nilai" bersama Sudjud Dartanto, Titarubi, Daud Aris Tanudirjo dan dimoderatori oleh Hendra Himawan yang direncanakan pada tanggal 14 Oktober 2024, pukul 15.00 WIB. Diskusi kedua bertajuk "Andaikata Yogyakarta Punya Museum Sastra" bersama Muhidin M.Dahlan, Raudal Tanjung Banua, Esha Tegar Putra dan Ni Made Purnama Sari sebagai moderator, pada tanggal 16 Oktober 2024, pukul 15.30 WIB.
Pemeran "Azimat-Siasat" pada Festival Kebudayaan Yogyakarta 2024 menjadi fondasi dan refleksi nilai kebendaan dalam konteks untuk menilik karya seni rupa, arsip sastra, sosok, dan lokus di balik hasil seni yang hadir mengisi dinamika kebudayaan di Daerah Istimewa Yogyakarta hingga kini. Pemeran "Azimat-Siasat" FKY 2024 berlangsung dari 10-17 Oktober 2024, bertempat di MCC Tepi Sabin, Bantul.